Kamis, 04 Juli 2013

Tips Memilih dan Merawat Kain Sarung





Biasanya menjelang hari besar agama Islam, Anda akan menemukan begitu banyak sekali sarung dijual. Baik di dalam toko-toko pakaian, toko busana muslim, di mall-mall maupun di pasar tradisional.

Hari Raya serasa tidak lengkap tanpa membeli kain sarung. Karena selalin kaum lelaki yang mengenakan, sebagian kaum perempuannya juga tetap ada yang masih memakai sarung untuk pelengkap kain sholat. Sehingga sarung tetap akan menjadi pelengkap busana yang banyak diburu pada momen-momen tertentu.
Karena begitu banyak sarung yang ditawarkan, maka ada baiknya Anda perlu berhati-hati dalam memilih dan membelinya. Agar tidak merasa kecewa nantinya. Berikut adalah tips dalam memilih kain sarung yang bagus :
  • Jangan terpaku pada merek sarung. Meski terlihat bagus dengan kemasan yang apik dan nampak mewah, namun Anda tetap perlu meneliti bagian dalamnya. Kain sarung yang terbagus mutunya biasanya tidak memiliki sambungan jahitan. Artinya ketika ditenun atau diproduksi, diameter sarung sudah disesuaikan dalam satu bulatan utuh, tanpa sambungan jahitan. Harga sarung jenis ini sudah barang tentu lebih mahal.

  • Sementara kain sarung KW II meski tetap memiliki sambungan jahitan, Anda harus perhatikan bahwa sambungannya tidak terletak pada tepian kain. Pada tepian kain biasanya sering ditemukan nomer register produksi kain, dan tanggal dibuatnya. Sehingga mesti sarung tersebut cukup bagus, namun jadi rusak keindahannya bila ditemukan cetakan pabrik yang seperti demikian.

  • Perhatikan kerapatan benang. Ada sarung yang meski memiliki corak dan motif sangat menarik namun benangnya sangat longgar dan jarang. Tips untuk memilih yang baik, coba Anda terawang sarung tersebut ke arah lampu. Maka akan terlihat kerapatan benangnya. Kain yang baik, kerapatan benang cukup padat, tidak jarang dan berkumpul rapih.
Dan selanjutnya adalah tips dalam merawat kain sarung.
  1. Meski sebagian orang senang menggunakan sarung yang baru untuk keperluan Hari Raya misalnya, ada baiknya Anda mencucinya lebih dahulu.
  2. Kain sarung memiliki berbagai mutu. Ada yang mudah luntur dan ada yang tahan luntur. Maka untuk mengantisipasinya, sarung yang akan dicuci pertama kali sebaiknya dicuci terpisah dari pakaian-pakaian Anda lainnya. Sehingga bila ternyata sarung yang Anda beli mudah luntur, maka tidak saling mengotori dengan pakaian lainnya.
  3. Untuk sarung yang terbuat dari tenunan songket atau kain batik halus, sebaiknya dijemur di tempat teduh. Dan tidak terpapar langsung dengan sinar matahari, agar tidak cepat memudarkan corak dan motif dari songket serta batik tersebut.
  4. Ketika menyetrika kain sarung, gunakan panas setrika yang sedang. Sehingga tidak meninggalkan bekas pada sarung Anda. Dan membuat sarung Anda terlipat rapih dalam lipatan yang merata karena panas setrika tadi.
Nah! Mari, budayakan memakai kain sarung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar